Minggu, 23 November 2008

Sharing dari alumni Program Akselerasi SMA Muh. I Yogyakarta

Suatu tantangan besar sebagai anak akselerasi bagi aku adalah saat begitu masuk kelas tiga. Karena waktu itu keadaan kami sekelas masih bingung dalam memilih jurusan atau ke mana akan melanjutkan studi. Mungkin keadaan kalian lebih baik dari kami. Mungkin dari kalian sudah ada tujuan yang pasti, sehingga bisa dijadikan sebagai penyemangat dan memiliki target yang harus dicapai. Jadi belajar kalian itu bisa lebih fokus. Nah, kalian tahu kan pentingnya suatu tujuan itu? Belajar kita akan lebih terarah dengan itu. Kalau misalnya belum terpikirkan di kepala kalian atau masih ada keraguan dalam memilih jurusan, bicarakan atau berdiskusilah sama orang yang kamu percaya mengerti keadaan dirimu danmengerti kesenanganmu. Misalnya saja orang tua, sahabat, teman, guru, atau siapa saja yang kalian percayai. Kalau tidak kalian bisa datang ke seorang psikolog untuk mendiskusikan atau bertanya harus ke mana kita melanjutkan studi.


Dulu, aku cuma punya waktu sekitar 4 bulanan kurang menjadi anak kelas tiga. rasanya bingung juga. tahu-tahu harus menghadapi ujian-ujian yang tinggal hitung hari saja. padahal materi juga belum sepenuhnya selesai. perasaan bercampur aduk dan semakin membuat kacau saat para guru mengingatkan betapa dekatnya hari eksekusi itu. pada saat-saat itu kami semua agak kacau dan mungkin bisa dibilang sedikit stress. tapi, kami buat semua itu santai. aku dan teman-teman sering belajar bersama ketika pulang sekolah atau ketika ada pelajaran kosong. pokoknya prinsip kami gunakan waktu sebaik-baiknya.


kami sering duduk bersama berkumpul untuk membahas soal. sebenarnya kelas kami ini bisa dibilang pemalas. jadi saat pertama kali melakukan kegiatan duduk-duduk bersama untuk membahas soal ini, rasanya agak canggung gimana gituu. tapi ketika sering dilakukan, akhirnya biasa juga. untung saja kami tidak malu untuk melakukan sesuatu yang baik. tapi, jangan melulu belajar juga, jangan lupakan waktu untuk berefreshing juga barang sebentar bersama teman-teman supaya suasana tidak begitu tegang. yang penting ketika belajar itu, otak kita harus tenang supaya pelajaran yang kita pelajari bisa masuk dan teringat. kemudian, jangan malas mencari soal-soal tahun lalu. pokoknya perbanyak bank soal kita. coba kerjakan satu-persatu. jika ada yang merasa kesulitan, tanyakan ke teman, orang tua, atau guru.


kuncinya di sini adalah kekompakan di kelas kalian sendiri. kita semua harus mau saling membantu. segera tanggap pada kesulitan yang di alami oleh teman kita. semuanya harus menjadi satu kesatuan. bukankan semuanya mau sukses. bukankah kita juga akan merasa senang jika teman kita sukses? dan masa-masa menjelang ujian bersama teman-teman ini akan melekat selalu di hati kalian sampai nanti berpencar sendiri-sendiri mengejar cita-citanya masing-masing. jadi buatlah hari-hari terakhir ini menyenangkan dan sering-sering bersama dengan teman-teman kalian. [haduu jadi kangen]


jangan lupa juga untuk mengukur sudah sejauh mana kemampuan kalian, ikutlah berbagai try out yang ada. dengan itu, kalian bisa mengetahui berbagai macam parameter. misalnya, masih kurang apa pada diri kalian, mengetahui lawan-lawan tmn2 seperti apa dan apa yang harus tmn2 tambah atau rubah untuk bisa mengalahkannya. dengan melakukan try out juga bisa membiasakan tmn2 dengan keadaan ujian. jadi kalian tidak akan kaget saat ujian itu sendiri. jangan jadikan ujian yang sesungguhnya itu sebagai ujian pertama kalian.


selanjutnya berlatihlah juga di rumah. kalau dulu, bapak saya pernah bilang, “kalau mau masuk UGM atau ITB itu harus bisa ngerjain semua soal.” wah, mendengar itu, rasanya berat sekali. tapi hal itu jugalah yang menjadi pemicuku untuk sering-sering berlatih soal. kalau ada yang tidak bisa, bertanya. selain itu, utamakan pelajaran yang kalian bisa. jangan jadi ketika ujian pelajaran andalan tmn2 malah keteteran. dan untuk pelajaran yang menurut tmn2 paling susah, misalkan fisika, tmn2 bisa pelajari bab-bab yang menurut kalian mudah saja. tmn2 tahu kan bagaimana cara penilaian SNM PTN? jadi, tidak boleh ada satu pun pelajaran yang kosong. Nilai mati setiap mata pelajaran itu sekitar 2,5. jadi satu saja pelajaran yang tidak diisi sama sekali, walaupun pelajaran lain nilai tmn2 sangat baik, maka tmn2 tidak akan lulus.


hal lain yang sangat penting demi kesuksesan tmn2 adalah berdoa. jangan lupa berdoa yang kuat. kalau kata bapak saya berdoa sama Allah itu jangan malu2. kalau pengen masuk ITB yaa doanya sebutin ITB gitu. kalau teman aku ada yang berdoa begini : Ya Allah, berikanlah aku yang terbaik dan semoga yang terbaik itu ITB. lalu perbanyaklah ibadah dan sedekah ke orang lain. kata teman aku, kalau kita sering bersedekah maka Allah akan memberi kita kebaikan juga.


kalau dulu, guru SMP saya pernah mengatakan ketika kami menjelang Ujian Nasional kalau kita sebaiknya meminta maaf pada orang tua kita lalu minta doa restu dari mereka. karena selama ini pasti kita banyak salah pada mereka. mungkin secara tidak kita ketahui, kita telah membuat mereka bersedih atau kecewa. diharapkan setelah meminta maaf itu kita bisa lebih semangat dan fresh lagi dalam belajar. selain itu, doa dan keridhaan orang tua kita sangat penting pada apa yang kita cita-citakan. kalau orang tua tidak meridhai, Allah pun tidak ridha. tapi, minta maaf tidak hanya ke orang tua aja. minta maaf juga pada orang lain yang dekat dengan tmn2. jangan lupa minta doa juga dari mereka. dengan begitu semakin lengkap persiapan kita.


yang terpenting lagi, jangan gugup ketika menghadapi soal. mintalah ketenangan hati dan pikiran pada Allah. semoga ujian kita diberi kemudahan dan bisa mendapatkan apa yang teman2 cita-citakan. jangan pernah ragu pada pilihan tmn2 dan jika tmn2 mendapatkan apa yang tidak cocok dengan hati atau keinginan tmn2, jalanilah hal itu dengan ikhlas karena ketetapan yang Allah beri itu selalu indah. hanya kita tidak mengetahui. ingat ini semua demi diri kalian sendiri, bukan demi orang tua tmn2 atau siapapun. masa depanmu ada ditanganmu sendiri dan tergantung sikap dan usaha tmn2 saat ini. hasilnya tidak akan terlihat begitu saja, tapi percayalah kerja keras yang tmn2 lakukan akan mendapatkan suatu happy ending dari Allah. Insya Allah..


Tulisan ini dicopy secara utuh dari email yang dikirim oleh Gagas, mahasiswi ITB angkatan 2008/2009 (putri Dr. Edy Meiyanto dan Dra. Niken Iriani LNH, M.Psi.)

Tidak ada komentar: